Derajat Hadits Sholat 8 Raka'at Bulan Syawal

 Derajat Hadits tentang sholat 'Utaqo (Sholat 8 Raka'at Pada Bulan Syawal)


Pentakhrij :

1. Ust. Syamsudin Mukti S.Pdi

2. Udef

3. Ust. Riki A Maulana

4. Ust. Anjas


بسم الله الرحمان الرحيم


Di setiap bulan syawal, ramai orang-orang yang memviralkan sholat khusus dibulan syawal . Namanya menurut mereka adalah SHOLAT SUNAT 'UTAQO


Sholat 'Utaqo adalah sholat berjumlah 8 raka'at di bulan syawal. Dilakukan dengan 4x salam yang disetiap rakaatnya dibaca al-fatihah dan 15 kali surat Al-Ikhlas. Kemudian dilanjut dengan 70 kali bacaan tasbih dan 70 kali bacaan shalawat.


Lantas, bagaimana kedudukan hadits tentang sholat 'utaqo?


Secara ringkas In Syaa Allah akan kami sajikan penelitian tentang ke-absahan hadits sholat 'Uttaqo pada bulan syawal. Setelah beberapa kitab  biografi perawi (Musnad) dikaji,  seperti tahdzib Al-Kamal, tahdzib At-tahdzib, tahdzib Ar-rijaal, dan yang lainnya, terdapat beberapa kejanggalan dalam hadits tersebut.


Haditsnya panjang, bisa kita temui dalam kitab karya Syekh Abdul Qodiir Al-Jaelani dengan judulnya "Al-Ghunyah Li At-Thalibi Thariqi Al-Haq Fii Al-Akhlaqi Wa At-Tasawwuf Wa Al-'Adabi Al-Islamiyati.


Berikut Sanad dan matannya:


(فصل: في صلاة العتقاء في شوال)


Sanad Hadits

حدثنا أبو نصر بن البناء عن والده قال: حدثنا أبو عبد الله الحسين بن عم العلاف، قال: أخبرنا أبو القاسم القاضي، قال: حدثنا محمد بن أحمد بن صديق، قال: حدثنا يعقوب بن عبد الرحمن، قال: أنبأنا أبو بكر أحمد بن جعفر المروزي، قال: حدثنا على ابن معروف، قال: حدثني محمد بن محمود، قال: أخبرنا يحيى بن شبيب، قال: حدثنا حميد عن أنس -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-:


Matan Hadits

;"من صلى في شوال ثمان ركعات ليلاً كان أو نهاراً، يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب وخمس عشرة مرة {قل هو الله أحد ...} فإذا فرغ من صلاته سبح سبعين مرة، وصلى على النبي -صلى الله عليه وسلم- سبعين مرة، قال النبي -صلى الله عليه وسلم-: والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أنبع الله له ينابيع الحكمة في قلبه وأنطق بها لسانه وأراه داء الدنيا ردواءها، والذي بعثني بالحق من صلى هذه الصلاة كما وصفت لا يرفع رأسه من آخر سجدة حتى يغفر الله له، وإن مات مات شهيداً مغفوراً له، وما من عبد صلى هذه الصلاة في السفر إلا سهل الله عليه السير والذهاب إلى موضع مراده، وإن كان مديوناً قضى الله دينه، وإن كان ذا حاجة قضى الله حوائجه، والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أعطاه الله تعالى بكل حرف وبكل آية مخرفة في الجنة، قيل: وما المخرفة يا رسول الله؟ قال -صلى الله عليه وسلم-: بساتين في الجنة يسير الراكب في ظل شجرة من أشجارها مائة سنة ثم لا يقطعها


“Barang siapa shalat di bulan syawal sebanyak delapan raka’at baik dilakukan malam hari maupun siang hari yang mana di setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan Qul Huwallahu ahad –al-khlas- sebanyak lima belas kali. Setelah delapan rakaat tersebut kemudian dilanjut dengan membaca tasbih (subhanallah wa bi hamdihi, subhanallahil adhim) tujuh puluh kali dan shalawat (allahumma shallli ‘ala sayyidina Muhammad) tujuh puluh kali. Maka demi dzat yang telah mengutusku, Allah akan mengalirkan hikmah (kebijaksanaan/kebenaran) dalam hati yang diungkapkan melalui lisan seorang hamba yang telah melaksanakan shalat ini , dan Allah akan tunjukkan kepada dia penyakit-penyakit dunia serta obatnya. Dan demi dzat yang telah mengutusku, barang siapa yang mendirikan shalat ini sesuai tata caranya, maka akan diampuni dosa-dosanya sebelum ia mengangkat kepala setelah sujudnya, dan andaikan dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid yang dosanya telah diampuni. Dan tiada seorang hamba yang melaksanakan shalat ini dalam keadaan bepergian, kecuali Allah mudahkan baginya perjalanannya hingga tempat yang dituju. Andaikan ia memiliki hutang, maka hutangnya akan terbayar, dan seandainya ia memiliki kebutuhan, Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan demi dzat yang telah mengutusku, tiada seorang hamba yang menjalankan shalat ini kecuali Allah berikan untuknya di setiap huruf dan ayatnya sebuah makhrafah di surga nantinya. Kemudian dipertanyakan “apakah makhrafah itu Ya Rasul? Rasulullah saw menjawab makhrafah adalah dua ekor domba yang mempermudah penunggangnya mengelilingi (kebon penuh) pepohonan yang tidak pernah dipotong selama seratus tahun).”



Analisa (Takhrij) :


1. Jalur Sanad 

رسول الله

أنس

حميد

يحيى بن شبيب

محمد بن محمود

على ابن معروف

أبو بكر أحمد بن جعفر المروزي

يعقوب بن عبد الرحمن

محمد بن أحمد بن صديق

أبو القاسم القاضي

أبو عبد الله الحسين بن عم العلاف

والده

أبو نصر بن البناء


2. Penilaian Para Imam Tentang Rowi Yang Disoroti


Setidaknya ada 2 Rowi yang CACAT dalam hadits ini yaitu :


A. Humaid ( حميد)

Entah Humaid Apa namanya, entah Humai Bin Ziyaad, Humaid Bin Al-Aswad, Humaid Bin Abdi Rohmaan, Humaid Bin Atthuwail, atau Humaid Bin Maalik Bin Khotsim, atau Humaid yang mana, Namun jika yang dimaksud adalah  Humaid Ath-Thuawil. Dia dikenal oleh para Ahli hadits sebagai Mudallis, dan sering memursalkan hadits. 


B.  Yahya Bin Syabiib (يحيى بن شبيب)

Nama Lengkapnya Yahya Bin Syabiib Al-yamaami.


Menurut الخطيب :

روى أحاديث باطيلة

Dia meriwayatkan hadits² yang Bathil.


Menurut imam hakim, Abu Naqoos dan abu nu'aim :

يروى عن الثورى و غيره أحاديث موضوعة

Meriwayatkan dari ats-tasuri dan yang lainnya Hadits2 Maudlu' (Palsu)


Menurut Abi Muusaa Almadiinii :

هو ظاهر البطلان


Dari hasil alaisis 2 Rowi ini saja dapat kita simpulkan bahwa hadits ini adalah hadits Bathil, hadits Maudlu' (PALSU) karena terdapat Rowi yang CACAT 'AADALAH nya, dan tidak jelas juga siapa periwayat hadits ini. Dan mungkin ada berapa Rowi juga yang Majhuul (tidak dikenal) yang belum kami analisa semuanya. 


Mengamalkan dalil palsu adalah merupakan sebuah dosa karena termasuk kedalam perkara ibadah yang dibuat-buat, tanpa ada contoh dari Rosul. 

Walloohu A'lamu. 🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bullying (Perundungan) Dalam Perspektif Islam

TA'JIYYAH / TAHNIAH??

TARBIYYATUN NISAA